1/20/2009

WAY KANAN, AKU INGIN MULAI “MENGENALMU”

Di penghujung 2008, keluargaku mulai berdiskusi tentang sebuah kemungkinan langkah untuk menjajaki suatu upaya pengenalan diri (sosialisasi) ke tanah kelahiranku, Way Kanan. Rencana ini muncul karena terinspirasi dari sikap gubernur terpilih Lampung periode 2009-2014, Sjachroedin, ZP yang memberi sinyal dukungan untuk mulai menjajaki kemungkinan ikut dalam proses suksesi politik di kabupaten yang telah berusia 8 tahun itu dan yang berbatasan dengan propinsi tetangga, Sumatera Selatan, pada medio 2010 mendatang. Isyarat dukungan Oedin, demikian ia sering disapa, disampaikan dalam suatu pertemuan kekeluargaan bersama beberapa tamu yang lain di kediaman pribadinya, Batu Putu, sebuah kawasan lembah nan hijau dan berhawa sejuk, di sebelah Barat kota Bandar Lampung.
Bagi kami, wacana ini tidak lantas sarat bernuansa politik, namun lebih kepada sebuah agenda yang dapat dijadikan alasan dan motivasi untuk memperbanyak perjalanan “silaturrahmi” ke tanah tumpah darah orangtuaku, kerabat, handai taulan dan kolega-kolega lama yang berdomisili di wilayah yang dikenal sebagai sentra tanaman keras, lada dan kopi sejak dulu. Motivasi lainnya yang tertanam adalah bahwa dengan segala keterbatasan pengalaman di bidang pendidikan, keagamaan dan kemasyarakatan lainnya yang kami miliki, mungkin dapat bertukar pikiran, gagasan dan bila mungkin dapat melakukan sesuatu “rembug karya” yang berguna bagi masyarakat, tentunya bersama berbagai elemen masyarakat di wilayah ini.
Diskusi di awal malam tadi berakhir tanpa kesimpulan tentang bagaimana rencana aksi atau program ke depan, namun setidaknya telah mempertautkan persepsi antara aku dan istriku untuk menghadapi suatu agenda penting di tahun 2009, rencana yang jika dilakoni akan menyita pikiran, waktu dan biaya. Memang tidak ada sembulan semangat berlebihan untuk agenda ini, seperti biasa kami menganut pandangan, menikmati proses dalam alur kehendak-Nya, adapun hasil, Sang Pencipta tentu telah menyiapkan formula terbaik, terindah dan tersayang. Tidak terasa, seiring desir angin malam menerpa dinding rumah, dingin mulai menyelinap di sela pori, kami tak kuasa menahan kantuk hadiah lelah, sementara Novemper segera berganti Desember. Kami mulai bergeser ke topik lain di tempat lain…. Selamat malam dan berdo’alah hari esok, masa depan kita di Way Kanan.

0 Comments:

Post a Comment



Comment Box


ShoutMix chat widget

Banner

PuskomSTAINMetro Awan


Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. (Khalifah ‘Umar)
Template by Abdul Munir | Blog - Layout4all